Blog ini akan saya gunakan sebagai media pengumuman dan syukur untuk mengupdate mujizat dan jawaban dari doa Novena yang saya lakukan. Semoga anda, saudara/i Katolik yang dalam pergumulan bisa terinspirasi dan tetap beriman dan berdoa. Jangan menyerah dan terus berusaha ketika doa tidak langsung dijawab.
Saya dulu mengalami masa-masa sulit dalam
mencari pekerjaan. Menjelang masa-masa kelulusan, seperti teman-teman lain,
saya pun ingin mendapat pekerjaan secepat mungkin. Apalagi mengingat peran saya
sebagai anak tunggal di keluarga, saya merasa tanggung jawab saya berat sekali
kepada orang tua saya. Sayalah satu-satunya tumpuan mereka setelah mereka tua dan
pensiun nanti, jadi wajar kalau saya ambisius untuk jadi ‘orang’, paling tidak
independen secara finansial dan tidak perlu memberatkan mereka lagi. Mereka
perlu tabungan yang cukup untuk bisa menikmati masa pensiun yang sejahtera dan
bahagia, apalagi ayah saya sebenarnya sudah memasuki umur yang legal untuk pensiun.
Saya melamar kesana kemari, tapi saya hanya
orang yang biasa-biasa saja. Mungkin secara akademis saya cukup lumayan dan
berprestasi, tapi entah mengapa untuk sebagian besar psikotest dan interview untuk
pekerjaan saya merasa sangat bodoh karena tidak lolos. Mungkin karena saya
gampang panik, tidak bisa berpikir dan bertindak cepat, atau memang hal/
pekerjaan tersebut sebenarnya diluar kemampuan saya. Saya belum yakin alasan
mana yang paling cocok sampai sekarang.
Saya mulai melamar 5 bulan sebelum acara kelulusan
– mungkin anda pikir waktunya masih jauh, dan saya harusnya bersantai-santai
dulu. Namun, saya sendiri orang yang mudah khawatir (ditambah dengan faktor
sebagai anak tunggal), jadi saya merasa saya harus mengunci suatu posisi
secepat mungkin. Saya melamar kesini dan kesitu, ikut interview dimana-mana,
dan disuruh untuk psikotest berkali-kali – satupun tidak ada yang lolos. Saya sudah
mulai berdoa Novena Tiga Salam Maria saat itu, dengan siklus 9x per doa berkali-kali. Saya kadang sedih membaca kesaksian orang-orang, yang baru beberapa kali berdoa (bahkan belum 9x sampai selesai 1 siklus) sudah dijawab oleh Tuhan.
Ada dua perusahaan yang paling saya ingat
sebelum mendapatkan pekerjaan pertama saya, karena saya sudah berada di tahap
paling akhir dari proses rekrutmen sebelum diberi offer letter. Perusahaan
pertama, saya merasa saya memang menjawab pertanyaan interview agak
ogah-ogahan, karena saya kurang sreg dengan lokasi kerja dan gaji yang
ditawarkan. Saya tunggu harap-harap cemas selama beberapa waktu namun tidak ada
kabar. Perusahaan kedua, saya merasa sudah betul-betul sreg dengan semua aspek,
apalagi posisinya 100% dengan apa yang saya inginkan dan cari pada saat itu. Saya
sudah betul-betul yakin akan masuk. Namun Tuhan berkata lain, saya ditanya
beberapa pertanyaan sulit yang sungguh diluar dugaan di tahap terakhir
interview, dan tanpa persiapan dan pengetahuan apapun, tentunya saya tidak bisa
menjawab. Saya menunggu seminggu lebih dengan harap-harap cemas sambil terus
berdoa – saya berharap pihak perusahaan punya pertimbangan lain selain hasil
interview tersebut dengan melihat prestasi yang sudah saya lakukan atau tidak
ada kandidat lain yang lebih baik, namun hasilnya mengecewakan.
Ada masa-masa dimana saya sangat sedih, marah
terhadap Tuhan, frustasi, dan merasa doa saya tidak pernah didengar, maka saya
tidak berdoa lagi. Namun pada akhirnya, setelah masa-masa ngambek tersebut,
saya toh memiliki kerinduan dalam hati untuk berkomunikasi dengan Tuhan.
Setidaknya setelah saya berdoa saya masih bisa merasakan ketenangan batin, dibanding
kalau tidak berdoa sama sekali.
Akhirnya setelah perayaan kelulusan saya, saya
didaratkan pada satu lagi lowongan tentang pekerjaan yang sungguh saya
inginkan. Saya lanjutkan doa Novena saya, dan meminta mohon ini yang terakhir
dan saya diberi kesempatan. Semua terproses dengan lancar mulai dari interview
pertama sampai terakhir, dan saya untuk pertama kalinya mendapat tawaran
bekerja langsung setelah interview terakhir selesai, dari mulut usernya
sendiri. Saya sangat bersyukur karena penantian saya akhirnya membuahkan hasil,
dan tahu bahwa Novena akan dijawab pada waktunya. Setelahnya saya juga belajar
mengapa permintaan saya dikabulkan begitu lama, yaitu Tuhan mempersiapkan saya
untuk pilihan yang terbaik. Jika saya mendapat offer di perusahaan-perusahaan
yang saya lamar sebelumnya, Tuhan tahu saya akan langsung menerima tawaran
untuk bekerja disana, yang mana gaji, lingkungan kerja, maupun lokasi kerja
tidak 100% sempurna seperti yang saya inginkan. Di pekerjaan ini, walaupun
berat, saya belajar banyak hal, termasuk menangani berbagai karakter orang,
sambil dikelilingi teman-teman yang baik, suportif, dan kooperatif, yang mungkin
tidak bisa saya temukan jika mengambil tawaran pekerjaan lain.
Sekarang saya masih on and off berdoa Novena
untuk intensi lain, tentu lagi-lagi memasuki masa patah semangat setelah
berminggu-minggu doa saya belum membuahkan hasil. Namun, mengingat betapa menakjubkannya
pengalaman Novena saya dulu dan sekarang (baru-baru ini intensi kecil untuk
orang lain yang saya tambahkan selagi berdoa untuk intensi utama saya sudah
dijawab 'Ya' oleh Tuhan, yakni orang tua teman saya sembuh dari sakitnya dengan cepat dan anggota keluarga saya akhirnya hamil, setelah harus menunggu bertahun-tahun lamanya), saya
berusaha bangkit, terus berusaha dan berdoa. Semoga Tuhan cepat menjawab doa
Novena saya kali ini, dan menyadarkan saya bahwa lagi-lagi, tidak ada iman, doa
dan penantian yang sia-sia. Amin.